Hal utama yang wajib Anda lakukan sebelum membangun rumah adalah menyiapkan RAB (Rencana Anggaran Bangunan) yang berfungsi untuk mengetahui perkiraan biaya yang diperlukan dalam pembangunan rumah atau bangunan kontruksi lainnya. Tujuan utamanya untuk mengetahui perkiraan biaya dari rumah yang akan kita bangun nantinya.
Berikut adalah penjelasan yang disertakan contoh perhitungan untuk menghitung RAB Rumah.
Mengitung Biaya Berdasarkan Harga Per Meter Persegi (M2)
Mengitung RAB berdasarkan Harga Per M2 merupakan cara yang paling mudah dan cepat, dengan cara ini tidak harus mendalami ilmu teknik sipil ataupun arsitektur. Tapi dengan cara ini Anda harus memperhatikan desain rumah Anda. Misalkan rumah dengan material yang kokoh dengan material arsitektural yang amat bagus tentu harga per meter perseginya berbeda dengan rumah jenis biasa. Berikut caranya step-by-steb.
Pertama, siapkan denah rencana rumah atau sketsa kasar desain dengan dimensi/ukuran yang sesuai rencana rumah yang mau Anda bangun. Contoh Perhitungan RABnya :
Misalkan Anda mau membangun rumah type 45 dengan ukuran 5 m x 9 m.
Maka, Luas Bangunan = 5 m x 9 m = 45 m2.
Selanjutnya, gali informasi tentang biaya membangun rumah type 45 dengan spesifikasi sesuai dengan desain rumah Anda. Biasanya biaya membangun rumah berbeda-beda dan bervariasi di tiap daerah, jadi informasi biaya yang Anda dapat harus memperhatikan lokasi tempat Anda akan membangun rumah nantinya. Mmisalkan di daerah Anda harganya Rp. 4.000.000/m2.
Biaya = Harga Per Meter Persegi x Luas Bangunan
= Rp. 4.000.000/m2 x 45 m2 = Rp. 180.000.000
Menghitung RAB Rumah dengan cara ini tentunya hanya sebagai hitungan kasar, karena perhitungannya tidak terperinci, jadi tidak bisa dijadikan patokan untuk mengetahui biaya upah maupun biaya bahan. Untuk menghitung RAB yang lebih detail, baca cara selanjutnya yaitu :
Mengitung Biaya Berdasarkan AHSP
Dengan cara mengitung RAB berdasarkan AHSP ini dilakukan secara rinci dan mendetail, dimana untuk proses perhitungannya memerlukan waktu yang cukup lama. Dengan cara ini, perhitungannya berpedoman pada AHSP, dimana kita menghitung berdasarkan harga satuan pekerjaan (HSP) dan berdasarkan volume item pekerjaan tersebut.
Berikut cara untuk menghitung RAB berdasarkan Analisa Harga Satuan Pekerjaan (AHSP)
1) Persiapkan Gambar Rencana Bangunan
Gambar rencana bangunan adalah acuan untuk membuat rincian pekerjaan yang nantinya akan dihitung dalam RAB. Tidak hanya itu, di gambar rencana juga terdapat spesifikasi bahan yang digunakan, dan juga ukurannya.
2) Menghitung Volume Pekerjaan (Back Up Data)
Langkah selanjutnya yaitu dengan menghitung volume masing-masing item pekerjaan. Untuk menghitung volume Anda harus memperhatikan gambar rencana sebagai acuan. Volume ini terdiri dari berbagai macam satuan, tergantung dari item pekerjaan. Misalkan, untuk pekerjaan pondasi batu kali satuan yang digunakan m3.
Berikut contoh perhitungan volume :
- Panjang Batu Kali = 40 m
- Lebar Atas = 30 cm = 0,3 m
- Lebar Bawah = 60 cm = 0,6 m
- Tinggi = 60 cm = 0,6 m
Volume = Panjang x ([Lebar atas + lebar bawah]/2) x Tinggi
= 40 m x ([0,3 m + 0,6 m]/2) x 0,6 m = 10,8 m3
3) Menghitung Harga Satuan Pekerjaan (HSP)
Untuk mendapatkan harga satuan pekerjaan, terlebih dahulu kita mempunyai daftar harga satuan upah dan bahan (basic price). Harga Satuan Pekerjaan ini didapat dari koefesien di AHSP dikalikan dengan Harga satuan upah dan bahan.
Untuk contohnya, koefisien untuk Pemasangan 1 m3 pondasi batu belah campuran 1SP : 3PP
Tenaga
- Pekerja = 1,500 OH
- Tukang Batu = 0,750 OH
- Kepala Tukang = 0,075 OH
- Mandor = 0,075 OH
Bahan
- Batu belah = 1,2 m3
- Semen Portland = 202 kg
- Pasir Pasang = 0,485 m3
Dan harga satuannya,
Tenaga
- Pekerja = Rp.90.000/hari
- Tukang Batu = Rp.120.000/hari
- Kepala Tukang = Rp.170.000/hari
- Mandor = Rp.215.000/hari
Bahan
- Batu belah = Rp372.000/m3
- Semen Portland = Rp1.300/kg
- Pasir Pasang = Rp113.000/m3
Kalikan Koefisien dan Harga Satuan Tenaga
- Pekerja = 1,500 OH x Rp.90.000/hari = Rp.135.000
- Tukang Batu = 0,750 OH x Rp.120.000/hari = Rp.90.000
- Kepala Tukang = 0,075 OH x Rp.170.000/hari = Rp.12.750
- Mandor = 0,075 OH x Rp.215.000/hari = Rp.16.125
- Total Harga Tenaga = Rp.253.875
Bahan
- Batu belah = 1,2 m3 x Rp372.000/m3 = Rp.446.400
- Semen Portland = 202 kg x Rp1.300/kg = Rp.262.600
- Pasir Pasang = 0,485 m3 x Rp113.000/m3 = Rp.54.805
- Total Harga Bahan = Rp.763.805
Jadi untuk Harga Satuan Pekerjaannya adalah Rp.253.875 + Rp.763.805 = Rp.1.017.680
4) Menghitung Jumlah Biaya Pekerjaan
Sesudah menghitung volume dan harga satuan pekerjaan selanjutnya menghitung biaya pekerjaan. Dimana, biaya pekerjaan didapat dari volume pekerjaan dikalikan dengan harga satuan pekerjaan tersebut. Contohnya :
Pekerjaan Pondasi Batu Belah
Volume = 10,8 m3
Harga Satuan Pekerjaan = Rp.1.017.680
Biaya = Volume x HSP = 10,8 m3 x Rp.1.017.680 = Rp.10.990.944
Itu contoh untuk 1 item pekerjaan. Untuk 1 rumah, maka lakukan cara-cara seperti di atas per item pekerjaannya. Lalu, biaya per item pekerjaan ditotalkan sehingga menjadi satu kesatuan estimasi biaya yang dibutuhkan untuk membangun rumah.