Baik CAD dan BIM bisa digunakan secara bersamaan dan bergantian satu sama lain. Tergantung pada proses pembangunan dan kebutuhan informasi apa yang ingin diketahui pada proses pekerjaannya. Oleh karena itu, bagi Anda yang bekerja di industri konstruksi, penting untuk bisa membedakan keduanya baik secara defenisi maupun perbedaannya.
Pengertian CAD dan BIM
CAD (Computer Aided Design) adalah proses mendesain dari sebuah bangunan dengan menggunakan sistem komputer yang dapat membantu penggunanya dalam menghemat waktu dalam prosesnya dengan kualitas baik. CAD pada dasarnya digunakan untuk menggantikan proses menggambar manual menggunakan tangan, sehingga proses menggambaran dan drafting bisa lebih cepat. AutoCAD dan SketchUp adalah contoh dari software berbasis CAD.
BIM (Building Information Modelling) adalah proses untuk membuat dan mengelola informasi dalam bangunan konstruksi selama siklus hidupnya. Perangkat lunak (software) berbasis BIM menerapkan konsep CAD dalam merancang bangunan dan menghasilkan data yang spesifik dari suatu bangunan tersebut.
Penggunan CAD dan BIM
Arsitek, Desainer Interior, dan Insinyur Sipil merupakan pengguna utama program CAD dalam bidang konstruksi. Arsitek menggunakan program CAD untuk merancang berbagai jenis bangunan, dari bangunan komersial hingga rumah hunian. Desainer interior menggunakan CAD untuk menata ruang tamu, dapur, kantor, kamar dan menyesuaikan denah lantai pada proyek yang dikerjakan. Insinyur sipil menggunakan CAD untuk memperhitungkan banyak hal, seperti desain struktur yang dilakukan setelah proses analisis struktur, menghitung kuantitas pekerjaan, mendesain geometrik jalan, membuat profil topografi dan masih banyak lagi.
Sedangkan BIM memilki fungsi yang lebih luas. Beberapa studi kasus menunjukkan bahwa BIM dapat mengurangi pengerjaan ulang (rework) pada proyek. Baik konsultan, kontraktor dan semua orang yang terlibat dalam proyek dapat dengan mudah menganaisis bangunan dan menemukan konflik yang terdapat pada model bangunan, sehingga perubahan bisa cepat dilakukan sebelum bermulainya proyek. Dengan begitu, dapat meningkatkan komunikasi antara konsultan dan kontraktor yang membantu kedua belah pihak menghasilkan produk yang lebih baik dengan kualitas sesuai dengan yang diharapkan.
Model BIM mencakup semua informasi yang relevan pada setiap tahap proses pembangunan. Misalnya, informasi tentang bahan yang digunakan serta spesifikasi bahannya. Semua informasi yang relevan untuk setiap fase proses pembangunan dicatat mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga pada pemeliharaannya seperti dalam proses visualisasi, koordinasi 3D, pra-fabrikasi, monitoring konstruksi, estimasi biaya dan sampai record model.
Perbedaan dari Keduanya
Perbedaan utama antara CAD dan BIM adalah model CAD diwakili dengan desain garis-ke-garis yang membentuk sebuah gambar. Sebaliknya, BIM berfokus pada parameter untuk merancang model 3D yang lengkap. Dalam hal mengubah desain, seperti mengubah elevasi ketinggian dari plafon dapat dilakukan dengan mudah pada konstruksi dengan menggunakan BIM. Dengan begitu, dapat menghemat waktu karena kesalahan pada desain bisa dengan mudah direvisi. Dibandingkan dengan CAD, BIM menghasilkan lebih banyak data informasi daripada model CAD, yang merupakan keuntungan besar untuk metode ini.
Berikut adalah daftar uraian singkat mengenai perbedaannya supaya Anda dapat dengan mudah mengetahui perbedaan dari keduanya.
- Kedua software menggunakan teknik mendesain yang berbeda
- CAD terbatas pada pemodelan 2D dan 3D sedangkan BIM dapat mengelola data suatu konstruksi selama siklus hidup bangunan
- Kesalahan (error) pada BIM cenderung lebih sedikit
- Dengan BIM dapat membuat tim proyek (owner, arsitek, kontraktor, engineer, supplier) saling bekerja sama dan berkolaborasi dalam proses pembangunan
- BIM merupakan metode yang lengkap dalam mengelola bangunan dari fase proses awal hingga akhir, sedangkan CAD umumnya sering digunakan hanya pada tahap desain
- Dengan menggunakan BIM dapat menghemat waktu daripada dengan CAD
Maju Terus