Sisipil.com – Membangun rumah impian adalah salah satu tujuan besar yang ingin dicapai banyak orang. Namun, sebelum memulai proses pembangunan, sangat penting untuk memahami biaya bangun rumah per meter agar semuanya berjalan lancar tanpa kendala finansial.
Kendati demikian, menghitung biaya pembangunan rumah sangatlah kompleks. Karena itu, artikel ini akan membantu Anda dalam memahami estimasi biaya yang diperlukan, faktor-faktor yang mempengaruhi biaya, serta cara perhitungannya.
Estimasi Biaya Bangun Rumah per Meter

Sebelum memulai pembangunan, Anda perlu mengetahui estimasi biaya yang sesuai dengan kategori dan spesifikasi hunian. Meskipun estimasi ini dapat berbeda-beda karena berbagai faktor, tabel berikut memberikan perkiraan umum yang bisa dijadikan acuan.
| Kategori | Spesifikasi | Biaya per M2 |
| Rumah Sederhana | Type 21, 36, dan 45 | Rp2,5 juta – Rp5 juta |
| Rumah Menengah | Type 54, 60, dan 70 | Rp5 juta – Rp10 juta |
| Rumah Mewah | Type 120 | >Rp10 juta |
Perlu diingat bahwa perkiraan biaya di atas belum mencakup berbagai aspek penting lainnya yang perlu dipertimbangkan. Faktor-faktor ini meliputi kualitas material yang dipilih, konsep desain, biaya perizinan, serta biaya tambahan lain yang mungkin timbul selama proses pembangunan.
Faktor yang Mempengaruhi Biaya Pembangunan Rumah

Biaya pembangunan rumah dipengaruhi oleh berbagai faktor yang perlu diperhatikan sejak perencanaan hingga pelaksanaan. Adapun beberapa aspek tersebut meliputi:
- Lokasi: Semakin dekat lokasi rumah dengan pusat kota, semakin tinggi pula biaya yang dibutuhkan. Sebaliknya, pembangunan di pinggiran kota umumnya menawarkan biaya yang lebih terjangkau.
- Tipe Hunian: Rumah sederhana dan minimalis umumnya memerlukan biaya yang lebih rendah. Sebaliknya, hunian mewah dengan detail yang kompleks membutuhkan biaya yang lebih tinggi.
- Konsep Desain: Semakin tinggi tingkat kerumitan, semakin besar biaya yang dibutuhkan. Contohnya, pembangunan rumah modern eco living atau tambahan dekorasi estetik pada fasadnya.
- Kualitas Material: Penggunaan material berkualitas tinggi seperti marmer akan menambah biaya. Sebaliknya, pemilihan material yang terjangkau bisa menjadi alternatif untuk meminimalisir budget.
- Waktu Pengerjaan: Pengerjaan yang cepat biasanya memerlukan lebih banyak tenaga kerja atau penggunaan alat berat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan biaya.
Cara Menghitung Biaya Pembangunan Rumah

Mengetahui cara menghitung biaya bangun rumah per meter akan memberikan gambaran yang jelas mengenai total pengeluaran yang perlu dipersiapkan. Berikut langkah-langkah mudah yang bisa dijadikan sebagai referensi.
1. Harga Tanah
Langkah pertama adalah menentukan lokasi dan harga tanah yang ingin dibeli. Sebagai contoh, Anda membeli tanah seluas 72 m² dengan harga Rp2.000.000 per meter (harga tanah bisa bervariasi tergantung lokasi dan penjual).
Contoh perhitungannya:
72 m² x Rp2.000.000 = Rp144.000.000
2. Biaya Perizinan
Selanjutnya, penting untuk mengurus izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Biaya pengurusan PBG umumnya berkisar hingga Rp15 juta. Namun, angka ini sangat bergantung pada lokasi dan sulit dipastikan di awal.
Oleh karena itu, disarankan untuk mengurus PBG sejak awal perencanaan pembangunan rumah. Hal ini bertujuan agar proses pembangunan berjalan lancar dan terhindar dari masalah perizinan di kemudian hari.
3. Biaya Material
Biaya material merupakan komponen terbesar dalam perkiraan total biaya pembangunan rumah. Material ini mencakup material konstruksi, eksterior, interior, dan finishing.
Untuk pembangunan rumah tipe 36, Anda dapat menggunakan standar biaya estimasi yang tertera pada tabel di atas, yaitu antara Rp2,5 juta hingga Rp5 juta per meter persegi.
Sebagai contoh, jika biaya per meter persegi adalah Rp3 juta, maka perhitungannya:
36 m2 x Rp3.000.000/m2 = Rp108.000.000
4. Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja juga merupakan komponen penting yang perlu dipertimbangkan dalam membangun rumah. Berikut estimasi biaya berdasarkan sistem yang umum digunakan, yaitu:
- Harian: Rp120 ribu – Rp250 ribu per orang per hari.
- Borongan: Rp1 juta – Rp1,5 juta per meter persegi.
- Borongan Plus Material: Rp2,5 juta – Rp4 juta per meter persegi.
Misalkan Anda memilih sistem borongan untuk membangun rumah tipe 36 m2 di harga Rp1,5 juta per m2. Maka, perkiraan biaya tenaga kerja yang dibutuhkan adalah:
36 m2 x Rp1.500.000 = Rp54.000.000
5. Biaya Tambahan
Untuk mengantisipasi berbagai pengeluaran tak terduga dalam proyek konstruksi, penting untuk menyiapkan biaya lain-lain sebagai dana cadangan. Biaya tambahan ini idealnya sekitar 10% dari total biaya material konstruksi.
10% x Rp108.000.000 = Rp10.800.000
Setelah menghitung semua komponen, total perkiraan biaya pembangunan rumah sederhana type 36 m2 bisa dihitung dengan menjumlahkan semua komponennya. Lihat pada tabel berikut.
| Item | Biaya |
| Harga Tanah | Rp144.000.000 |
| Biaya Izin PBG | Rp15.000.000 |
| Biaya Material Konstruksi | Rp108.000.000 |
| Biaya Tenaga Kerja | Rp54.000.000 |
| Biaya Tambahan/Lain-Lain | Rp10.800.000 |
| Total | Rp331.800.000 |
*Biaya hanya estimasi, bukan harga pasti
Demikian pembahasan mengenai estimasi biaya bangun rumah per meter beserta cara perhitungannya. Ingat, biaya tersebut bisa bervariasi, sehingga untuk mendapatkan perkiraan yang akurat, bisa menyesuaikan setiap komponen biaya dengan kondisi dan harga yang berlaku di lokasi.